Sabtu, 25 Oktober 2014


SEPISAUPI - SUTARDJI CALZOUM BAHRI (1973)
 

sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi

Parafrasenya :
Sepisau luka sepisau duri merupakan bentuk luka yang yang teramat sangat yang pernah dialami, penggambaran dari dosa yang telah dilakukan dan membuat penyesalan yang mendalam,kerena dosa yang telah dilakukan membuat perenungan dalam kesendirian, ketika kesendirian itu yang dirasakan hanyalah penyesalan sepisaupa sepisaupi pelukisan akan pisau dan sepi seolah-olah kesendirian yang menyakitkan, sepisapanya sepikau sepi disini takadalagi sapaan kerena kesepian yang telah dialami, sepisaupa sepisaupi pengulangan kata ini adalah penguatan tentang kesepian, sepikul diri keranjang duri adalah siksaan kesepian yang dialami sendiri dan harus ditanggung olehnya tanpa seorangpun yang membantu, sepisaupa sepisaupi penguatan kesepian yang dialami terulang-ulang sampai akhir yang selalu mendramatisir kisah kesendirian ini, sampai pisauNya ke dalam nyanyi kesedihan akan kesepian selalu menghantui diri selamanya seakan-akan irama kesepian bagai lagu dalam hati.


Ciri-ciri puisi Sepisaupi:
 1. Puisi tersebut terdiri dari kata: sepi, pisau, 
    sapa, dll
2. Ketiga kata tersebut yang mewakili penyair 
    dalam mengungkapkan perasaanya.
3. Penggabungan ketiga kata itu menjadi   
    sepisau, sepisaupi, sepisaupa. dan 
    sepisapanya.
4. Arti sepi dan pisau digabungkan menjadi 
    makna sepi seperti pisau menusuk hati.
5. Arti kata sepi digabungkan dengan sapa 
    menjadi makna sapanya dalam sepi itu 
    menusuk dalam hati.
6. Arti kata sepi degan pikul digabungkan 
    bermakna sepikul dosa, sepikul dosa itu 
    terasa berat dan sepi mencekam.
7.Dengan demikian, puisi tersebut bermaksud
   dosa itu menimbulkan derita seperti tusukan 
   duri dan pisau yang membuat sepi terasing.

Perbedaan Puisi Baru dan Kontemporer:
Puisi modern : puisi yang tidak lagi terikat dengan bait, rima, ataupun notasinya
Puisi kontemporer : puisi yang bebas dari kungkungan makna leksikal, sehingga deret kata atau kalimatnya   sering tidak bermakna leksikal

NAMA KELOMPOK:
1. Eka Arifatul Aifah
2. Fathurozi Hidayatullah
3. Mariya Ulfa
4. Putri Lailatul Chasanah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar